Ada banyak jalan yang kita pilih dalam mendalami arti pencarian jati diri. Kadang kita harus bergolak riang dengan segala ujian kebahagiaan dan pujian. Tapi juga kadang kita diajarkan bersabar dengan ujian dan musibah. Semua itu mengajarkan kita untuk menyikapi sesuatu dengan cara yang benar, tidak merepotkan, dan mendatangkan faedah.
Allah mengajarkan kita untuk bertafakkur, mencari arti dari semua yang terpindai oleh penglihatan kita, semua yang tercetak dalam fikiran kita. Ber-tafakkur, Allah menyuruh kita.
Apakah Allah hanya memerintahkan tanpa memberi petunjuk tentang bagaimana melakukannya? Coba fikirkan lagi!
Sekarang, coba kita kembali mempelajari arti tafakkur itu. Dalam surah Ali Imran ayat 189-190 Allah berfirman: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi mereka yang berakal, (yaitu) yang mengingat Allah pada saat dia berdiri, duduk, dan bahkan tidurnya. Dan yang memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi." (Q.S Ali Imran 189-191)
Maka itulah caranya! cara untuk menjadi orang yang terus-terusan mengingat Allah dengan memanfaatkan nikmat fikiran yang dkaruniakan oleh-Nya.
Sekarang, apakah sesederhana itu? Tunggu dulu.... Allah tidak akan mengajar kita secara setengah-setengah. Allah akan memberikan petunjuk dan imbalan yang sesuai. Perhatikan ayat berikut ini:
" ..., bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Mulia. Yang mengajar manusia dengan pena (kalam). Dia mengajarkan menusia apa yang tidak diketahuinya." (Q.S Al Alaq 3-5)
Apakah ini bentuk keadilan? Ya, Dia Maha Adil!
Kita diperintahkan untuk belajar, bertafakur dengan membaca alam, serta menulis.
Pena yang menjadi benda yang pertama diajarkan oleh Allah kepada kita, akan menjadi alat bagi kita untuk belajar setelah kita berhasil mengeksplorasi dengan membaca (Iqra).
Nah, sekarang kita menyadari bahwa ada beberapa petunjuk khusus yang diberikan oleh Allah SWT dalam menjalani kehidupan dengan mengejar kesuksesan. Seperti halnya Allah mengajarkan kita perniagaan dengan usaha yang disebutkan dalam Al Quran, Allah juga mengajarkan kita untuk menulis dan membaca sebagai satu-satunya cara untuk mengembangkan ilmu.
Maka, beruntunglah orang-orang yang saat ini menjadi penulis untuk kehidupan. Entah untuk kesenangan pribadinya, atau untuk menjalankan perintah vital dalam Islam, Ibadah dan dakwah.
Hal-hal kecil yang terjadi dalam tiap hari yang kita lewati, itulah yang akan menjadi bibit munculnya hal-hal besar, prestasi-prestasi luar biasa. Tulislah itu semuanya.
Biarkan kertas dan licinnya tinta mengantarkan pesan hati kita. Biarkan lipatan buku mengantarkan pesan kita kepada makhluk-Nya yang lain.
Biarlah prestasi kita ini yang mengatakan kepada dunia bahwa, Kita adalah salah satu hamba yang berhasil menggunakan ajaran Allah
Ayo menulis! [Fandi Sido, diambil dari posting di SELF REVOLUTION www.afsee.blogspot.com]
No comments:
Post a Comment